Media massa dan media sosial ramai memberitakan aksi-aksi demontrasi menyuarakan suara rakyat kecil Dimana terjadi aksi massa yang berujung bentrokan, saling dorong, bahkan perusakan fasilitas umum. Kondisi ini tentu memprihatinkan, sebab Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, santun, serta menjunjung tinggi nilai musyawarah. Namun, ketika kericuhan terjadi dan suasana mulai panas, kita seolah lupa bahwa perbedaan seharusnya menjadi kekuatan, bukan alasan untuk saling bermusuhan.
Alhamdullilah kotaku Jombang bisa damai tanpa ada kekerasan, kerusuan serta anarkis dalam menyuarakan aspirasinya tidak lain semua pemangku kepentingan tidak arongan mau Bersatu mendengarkan aspirasi warga serta diajak berdoa Bersama saling bersinergi menjaga keamanan ketertiban konduktivitas di semua lini Masyarakat tidak terpengaruh terhadap isu-isu hoax dimedia sosioal Dalam situasi seperti ini, harapan terbesar kami sebagai Pendidik dan Pelajar MA Bahrul Ulum Tambakberas Jombang adalah masyarakat mampu menahan diri dan tidak mudah terprovokasi. Kita harus lebih cerdas dalam menyaring informasi, apalagi di era media sosial yang penuh dengan berita bohong dan opini yang memecah belah. Saling menghasut, menyebarkan ujaran kebencian, dan memperkeruh keadaan hanya akan membuat masalah semakin rumit. Sebaliknya, dengan memahami akar persoalan dan mencari solusi bersama, kita dapat menjaga stabilitas bangsa. Ingatlah bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kedamaian negeri tercinta
Beri Komentar